IoT : Teknologi Berbasis Sensor untuk Memudahkan Petani



Petani adalah pekerjaan yang sangat penting karena bertugas memenuhi  segala macam pangan manusia. Pekerjaan petani tidaklah sederhana, mereka selalu diberi tuntutan untuk meproduksi makanan yang lebih banyak dengan luas lahan yang semakin sedikit. Hal ini disebabkan karena jumlah penduduk yang terus meningkat di Indonesia sehingga lahan pertanian banyak dijadikan perumahan.

Selain bertahan dengan tuntutan masyarakat, mereka juga harus melindungi tanaman dari berbagai hama, mengawasi iklim, mengikuti prakiraan cuaca, mengontrol jumlah air yang mengalir di tanah, serta memantau seluruh kondisi tanaman yang tertanam di sejumlah area.
Sungguh banyak yang harus dilakukan oleh petani. Pastinya mereka tidak bisa hanya mengandalkan asumsi atau teknologi konnvensional mereka untuk terus berproduksi memenuhi permintaan populasi global yang terus berkembang.

Lalu teknologi apa yang bisa membantu mereka ?
Lantas apa yang secara konkrit bisa kita lakukan di jaman ini ?


Teknologi berkembang begitu pesat dan semakin murah. Teknologi sensor misalnya, sekarang nyaris bisa mendeteksi apa saja. Mendeteksi berbagai unsur-unsur mineral yang dibutuhkan tanaman mestinya sudah tidak lagi masalah, demikian pula pendeteksi suhu, CO 2 dan air.
IOT adalah teknologi sensor yang dapat membantu petani untuk mengatasi tantangan tersebut. IoT adalah teknologi berbasis sensor. Berbagai sensor untuk mengukur suhu, kelembaban, kualitas air, perubahan bahan kimia, asap, kedekatan, tekanan, tekanan gas dll digunakan untuk membangun aplikasi.

IOT atau ‘Internet of Things‘ adalah tentang menghubungkan berbagai hal melalui jaringan wireless sehingga mereka dapat memonitor, mengontrol, melakukan tugas dari jarak jauh.
Setelah alam di sekitar kita menawarkan semua yang dimilikinya untuk kita manfaatkan, kita juga tidak serakah. Kita akan mengambil secukupnya secara sangat akurat dengan bantuan teknologi IoT tersebut. Kita bisa tahu persis berapa banyak yang dibutuhkan oleh tanaman-tanaman kita, kita juga tentu bisa tahu persis berapa yang dibutuhkan oleh tubuh kita sendiri dan sisanya harus dikembalikan ke alam.


Ada peluang tak terbatas yang telah diperkenalkan IoT kepada umat manusia, dari sistem yang menutup gorden secara otomatis setelah mendeteksi paparan sinar matahari yang lebih dari yang dibutuhkan dalam sebuah ruangan ke soket lampu sederhana yang dapat dikendalikan dari jauh untuk menyediakan atau menghentikan aliran listrik ke alat, ke infrastruktur IT untuk perusahaan rantai pasokan untuk melacak semua produk, palet, wadah, dan transportasi dengan data Geo-location yang tepat, sekarang siap untuk mendefinisikan kembali dunia seperti internet beberapa dekade yang lalu.
Beberapa contoh bagaimana sensor yang diaktifkan oleh IoT  yang membantu petani  adalah :

1.       IoT yang memonitor kualitas tanah



Kualitas tanah adalah parameter yang penting karena tanah merupakan bahan batu utama pertanian. Tanah yang kualitasnya baik akan mendukung produksi tanaman yang baik pula. Kualitas tanah bergantung pada kelembapan, suhu, dan konduktivitas listriknya.
Sensor IoT dapat membantu petani dalam menemukan nilai kelembapan tanah yang sebenarnya, karena apabila kekeringan atau kebasahan tanah yang berlebihan dapat merusak tanaman.
Data yang didapatkan ileh sensor akan dikirim ke dikirim ke sistem yang menganalisisnya, kemudian akan memunculkan pemberitahuan/ informasi yang dibutuhkan pada perangkat seluler. Setelah itu data pada perangkat ponsel daoat digunakan untuk mengontrol aliran air yang akan diberikan ke tanaman.

2.       IoT mencegah kebakaran


Selain memikirkan tentang keadaan tanaman dikebun atau sawahnya, para petani juga harus mengamankan hasil taninya pada tempat penyimpanan. Kebakaran adalah salah satu hal yang dapat mengancam kerja keras bertani selama berbulan-bulan.
Silo dan evevator gandum adalah tempat penyimpanan yang rentan terbakar karena ada ban berjalan yang digunakan oleh petani.
Sensor IoT dapat memberikan informasi tentang bahasa dengan mengontrol kinerja mesin dan memberikan peringatan serta alarm untuk kondisi kebarakan yang disebabkan oleh kenaikan suhu.

3.       Sensor IoT untuk membuat peralatan menjadi cerdas



IoT dapat membantu petani meningkatkan jumlah panen, menurunkan kehilangan babah, serta mengiptimalkan kinerja peralatan. Sensor IoT akan memberi daya pada petani untuk menglola seluruh pertanian miliknya di computer atau perangkat seluler. Sistem akan mengumpulkan data dan menggunakannya dalam pemetaan lapangan, perencanaan pemupukan, dan beberapa operasi lain yang membuat pertanian menjadi mudah.

4.       IoT Drone


Petani juga bisa menggunakan drone sesnsor yang diaktifkan IoT untuk suvei, pemetaan, dan pencitraan lahan pertanian. Data yang dikumpulkan dari drone dapat digunakan dalam melakukan banyak pekerjaan pertanian termasuk pemindaian tanaman, pemantauan kesehatan tanaman, survei lapangan, pemantauan stres tanaman, pemantauan hasil, penilaian kekeringan, dan sebagainya.

Selain itu, drone ini juga dapat diprogram untuk survei lapangan tertentu. Mereka mengumpulkan gambar visual, termal, dan multispektral selama penerbangan dan juga dapat mendarat di tempat yang sama.

5.       Pemantauan Ternak


Banyak petani yang terlibat dalam pembiakan ternak juga dapat menggunakan sensor IoT untuk mengumpulkan data untuk lokasi, kesejahteraan, dan kesehatan ternak mereka. Dengan informasi ini, para petani dapat melakukan pemantauan ternak yang lebih baik seperti mengidentifikasi hewan yang sakit sehingga mereka dapat dipisahkan dari yang lain untuk menghindari penyebaran penyakit.

Sensor-sensor ini juga dapat membantu petani menurunkan biaya tenaga kerja. Sensor-sensor IoT ini, selain menempatkan sapi di peternakan, juga dapat mengamati apakah sapi-sapi tertentu sedang hamil atau akan melahirkan atau dalam panas dan siap untuk pemupukan.

Jadi ini adalah bagaimana sensor IoT dapat membantu petani dalam beberapa cara. Sensor-sensor ini menghasilkan data. Data dapat mengontrol hal-hal yang bertanggung jawab untuk pertanian yang lebih baik.



Untuk di Indonesia, Teknologi IoT sudah harus digunakan. Ketika teknologi pertanian di dunia mulai berkembang pesat di abad lalu, mayoritas petani Indonesia tidak ikut menikmatinya. Traktor-traktor besar, mesin penanam (planter), mesin pemanen (harvester) rata-rata terlalu besar dan terlalu mahal untuk lahan mereka. Ketika manusia saling berkomunikasi dengan teknologi informasi yang disebut internet, banyak petani yang mulai ikut bisa memanfaatkannya karena internet adalah murah, mudah digunakan dan untuk siapa saja. Perusahaan IGrow adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang menggunakan IoT untuk kesejahteraan petani Indonesia.




Referensi :
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fingerprint : Teknologi Sensor Keamanan Badan Intilegent Hingga Masyarakat Umum

ALAT PERNAFASAN MANUSIA